
Oplus_131072 CILEGON-PARLEMEN.COM, Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon, Fauzi Deviandy, mengungkapkan bahwa hingga saat ini Pemerintah Kota Cilegon bersama DPRD masih terus mencari lokasi yang tepat untuk pembangunan Sekolah Kerakyatan, program pendidikan alternatif yang digagas Presiden Prabowo Subianto bagi kalangan tidak mampu.
Menurut Fauzi, salah satu kendala utama yang dihadapi saat ini adalah persoalan lahan. Lokasi awal yang diusulkan, yaitu di wilayah Kelurahan Cikerai, Cilegon Selatan, dinilai tidak layak karena kondisi geografis yang curam dan berisiko bagi bangunan.
“Kita sudah bahas dalam rapat bersama Dinas Sosial. Memang sempat direncanakan di Cikerai, tapi dari sisi kultur tanahnya terlalu ekstrem. Tidak ideal untuk pembangunan sekolah,” ujar Fauzi saat ditemui di Aula DPRD Kota Cilegon, Sabtu, 26 Juli 2025.
Ia menegaskan, proses pencarian lokasi belum selesai. Pemerintah daerah bersama DPRD masih menimbang beberapa alternatif wilayah yang lebih aman dan strategis. Lokasi yang dipilih nantinya harus memenuhi tiga kriteria utama: mudah diakses, aman secara struktur tanah, dan dekat dengan masyarakat sasaran.
“Kita tidak ingin sekolah ini nanti hanya jadi simbol semata. Harus benar-benar bisa digunakan dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat,” kata politisi Gerindra itu.
Fauzi menyebut, pihaknya terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan perangkat kelurahan, untuk menemukan lokasi yang paling sesuai. “Kalau tempatnya salah dari awal, dampaknya bisa panjang. Maka kami tidak ingin gegabah,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pembangunan Sekolah Kerakyatan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal keadilan akses pendidikan. Karena itu, penempatan lokasi menjadi titik krusial yang harus ditentukan dengan sangat cermat.
“Kami terus bergerak, terus mencocokkan dengan kebutuhan di lapangan. InsyaAllah segera dapat lokasi yang layak,” tutupnya optimistis.
(Yan/Red*)

Tidak ada komentar