
0-0x0-0-0# CILEGON-PARLEMEN.COM – Anggota DPRD Kota Cilegon dari Fraksi Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Hikmatullah, menegaskan pentingnya berpolitik dengan landasan ilmu dan keyakinan. Menurutnya, pemahaman yang benar terhadap makna perjuangan politik akan menentukan arah dan kualitas kader dalam mengabdi untuk bangsa.
“Sering kali kita memahami kata atau makna secara pragmatis, langsung pada hasil, tanpa memahami tujuannya. Padahal, kalau kita ingin memberikan sumbangsih terhadap bangsa, kita harus berada di gerbong yang benar,” ujar Hikmatullah dalam acara Sosialisasi arah perjuangan partai melalui penguatan pemahaman kader, Minggu (9/11/2025) di Ballroom greenotel Cilegon.
Ia menekankan, perjuangan politik tidak cukup hanya dengan semangat, tetapi juga perlu dibekali ilmu dan pemahaman mendalam. Hikmatullah mengutip pesan klasik dari Saidina Ali bin Abi Thalib, “Al ilmu qabla al qawli wal amal” — ilmu sebelum berbicara dan beramal.
“Kalau kita beramal tanpa ilmu, maka arah perjuangan bisa salah. Tapi kalau kita berilmu sebelum berbuat, maka setiap langkah akan lebih terarah dan bernilai,” katanya menegaskan.
Dalam kesempatan itu, Hikmatullah juga menyoroti pentingnya kaderisasi di tubuh Partai Gelora. Ia menilai, proses kaderisasi bukan hanya rutinitas internal partai, tetapi sarana untuk memperkuat pemahaman dan komitmen ideologis kader terhadap perjuangan partai dan bangsa.
“Jangan sampai kita ikut partai hanya karena ikut-ikutan. Kader harus punya keyakinan yang kuat. Jangan hari ini ikut partai A, besok pindah ke partai B. Itu artinya belum punya pegangan,” ujarnya.
Ia menegaskan, Partai Gelora hadir sebagai rumah bagi mereka yang ingin memperjuangkan nilai-nilai Islam dan kebangsaan secara moderat dan intelektual. “Di Gelora, setiap Jumat malam kami rutin mengadakan kajian kaderisasi, membahas bagaimana Rasulullah SAW membangun politik umat, hingga bagaimana gerakan Islam modern menata dakwah dan perjuangan,” ungkapnya.
Menurut Hikmatullah, berpolitik tidak bisa dilepaskan dari nilai ibadah. Apa pun profesi seseorang, termasuk menjadi politisi, ujarnya, semua akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
“Tujuan diciptakannya manusia itu untuk beribadah. Maka, politik pun bagian dari ibadah. Kalau niatnya lurus dan tujuannya untuk kebaikan umat, maka politik menjadi amal yang bernilai,” tuturnya.
Ia juga berpesan kepada seluruh kader Gelora agar memahami arah perjuangan partai dengan jelas. “Jangan sampai kita naik ke jalan tapi tak tahu tujuannya. Sosialisasi itu penting, supaya kader paham arah perjuangan dan substansi ideologi partai,” tambahnya.
Hikmatullah menyinggung soal citra dan branding politik di era digital. Ia menyebut, popularitas bukanlah ukuran utama bagi seorang politisi. “Boleh viral, boleh terkenal, tapi yang lebih penting adalah benar dan bermanfaat. Kalau kita lurus dan ikhlas, insyaallah hasilnya baik,” katanya.
Hikmatullah berharap, Partai Gelora bisa menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar, berpikir, dan berjuang secara ilmiah dan berakhlak. “Kita ingin politik yang sehat, yang membawa pencerahan, bukan sekadar perebutan kekuasaan. Gelora harus menjadi rumah bagi perjuangan yang bernilai,” pungkasnya.
(Yan/Red*)

Tidak ada komentar