Ketua Komisi I Tantang Wali Kota Cilegon: “Berani Nggak Restrukturisasi OPD Penghasil PAD?”
oplus_0 CILEGON-PARLEMEN.COM, Ancaman defisit anggaran kembali menghantui Kota Cilegon pada tahun 2025. Kondisi ini memantik kritik tajam dari Ketua Komisi I DPRD Kota Cilegon, Ahmad Hafid, yang menilai lemahnya pengawasan dan pengelolaan sektor-sektor penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai akar masalahnya.
Dalam rapat pembahasan anggaran bersama pemerintah kota, Hafid menegaskan bahwa tren defisit yang terus berulang sejak 2024 adalah sinyal bahaya. Ia mendesak agar Pemkot Cilegon tak lagi menutup mata dan segera melakukan restrukturisasi total terhadap organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjadi ujung tombak PAD.
“Belajar dari data 2024–2025 yang defisit dan target PAD yang tak tercapai, maka 2026 harus dilakukan rasionalisasi anggaran. Pemerintah harus berani melakukan restrukturisasi OPD penghasil PAD,” tegas Hafid, Kamis 9 Oktober 2025.
Menurutnya, persoalan defisit bukan semata urusan angka, tapi soal tata kelola dan kapasitas sumber daya manusia di baliknya. Ia bahkan menantang langsung Wali Kota Cilegon untuk turun tangan melakukan pembenahan struktural.
“Kalau mau benar-benar menuju CIlegon Juare, ya mulai dulu dari penataan internal. Tempatkan orang-orang yang profesional di posisi strategis, jangan sekadar bagi-bagi jabatan,” sindirnya.
Pernyataan Hafid ini menjadi sinyal keras bagi Pemkot Cilegon agar tak lagi menunda langkah perbaikan. Ia menilai, tanpa keberanian melakukan reformasi birokrasi di sektor penghasil PAD, visi Cilegon sebagai kota Jujur, Amanah dan Religius hanya akan jadi slogan tanpa makna.
Hafid menutup dengan penekanan bahwa restrukturisasi bukan sekadar pergantian pejabat, melainkan pembenahan sistemik agar setiap rupiah potensi daerah benar-benar bisa dimaksimalkan.
“Cilegon punya potensi besar, tapi kalau tidak dikelola dengan manajemen yang kuat, ya akan terus defisit,” pungkasnya.
(Yan/Red*)
Pos terkait
Pos Terbaru
Trending Post
Tidak ada komentar