
CILEGON-PARLEMEN.COM, Sejumlah legislator muda DPRD Kota Cilegon menghadiri acara dialog kepemudaan yang digelar oleh DPD KNPI Cilegon di Cafe Depresso, Rabu (7/8/2025). Dalam forum itu, para tokoh muda berharap tidak ada lagi perpecahan di tubuh KNPI, serta menyerukan agar pemerintah kota mendukung organisasi yang telah aktif membina pemuda selama ini.
Acara ini turut dihadiri oleh MPI DPD KNPI Cilegon Ari Muhammad, Ketua DPD KNPI Cilegon Rizky Putra Sandicka, serta para anggota DPRD muda seperti Ahmad Aflahul Aziz dan Muhammad Shidqi Andrezha. Hadir pula sejumlah organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan seperti HMI, PMII, GMNI, IPNU, PII, dan IMC.
Dalam kesempatan itu, Ari Muhammad, yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Cilegon, menegaskan pentingnya menjaga soliditas organisasi kepemudaan di Cilegon. Ia menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Rizky Putra Sandicka yang menurutnya aktif membina pemuda dan mahasiswa sejak dilantik pada 2023.
“Saya berharap KNPI di Cilegon tetap satu, dan tidak ada lagi perpecahan. Apalagi, di bawah kepemimpinan Rizky, KNPI sudah terbukti aktif walau tanpa sokongan anggaran bantuan daerah (ABD),” ujar Ari.
Menurutnya, keberadaan satu wadah KNPI yang kuat bukan soal kepentingan politik, melainkan demi keberlanjutan sinergi antara pemuda dan pemerintah kota.
Anggota DPRD Cilegon lainnya, Ahmad Aflahul Aziz, juga menyampaikan harapan serupa. Ia menekankan pentingnya pemerintah kota untuk mendukung KNPI yang sudah berjalan dan tidak memberikan ruang terhadap upaya pembentukan KNPI tandingan.
“Sudah hampir tiga tahun KNPI ini aktif dan merangkul banyak OKP. Saya hadir bukan karena kepentingan, tapi karena rasa empati dan dukungan terhadap kawan-kawan pemuda,” ungkap Aflahul.
Ia pun mengingatkan agar kepala daerah tidak memberikan ‘karpet merah’ kepada kelompok baru yang berpotensi memecah belah.
Sementara itu, Muhammad Shidqi Andrezha menyampaikan keprihatinan jika terjadi dualisme dalam tubuh KNPI. Menurutnya, hal itu akan berimbas langsung pada kelangsungan pembangunan di Kota Cilegon.
“Kalau pemuda saja tidak diberdayakan atau malah terpecah, bagaimana mau membangun kota ini dengan baik? Pemuda adalah agen perubahan dan kontrol sosial,” ujarnya.
Shidqi menambahkan bahwa sinergi pemuda dan pemerintah sangat krusial. Ia khawatir munculnya kubu baru dalam KNPI justru akan menciptakan gesekan yang tidak perlu, alih-alih memperkuat gerakan kepemudaan di kota industri tersebut.
Dialog kepemudaan ini menjadi sinyal kuat bahwa generasi muda di Cilegon menginginkan stabilitas dalam organisasi dan perhatian yang lebih dari pemerintah. Harapan mereka sederhana: satu KNPI yang solid, aktif, dan tidak dipolitisasi. Kini bola ada di tangan pemerintah kota, apakah akan mendengarkan aspirasi pemuda atau justru membuka ruang konflik baru di tengah semangat kolaborasi yang sedang dibangun.
(Yan/Red*)

Tidak ada komentar