
Foto : Anggota DPR RI Edison Sitorus saat menyampaikan sambutan di acara Muharam Culture Festival di Alun-Alun Kota Cilegon, Jumat malam (27/6/2025). Ia menegaskan pentingnya etika dan profesionalisme pengusaha serta pejabat daerah. CILEGON-PARLEMEN.COM – Anggota DPR RI dari Dapil Banten II, Edison Sitorus, mengingatkan keras soal pentingnya etika dan profesionalisme di kalangan pengusaha dan pejabat daerah. Ia menyoroti sikap sebagian pelaku usaha yang dinilainya masih menunjukkan gaya preman dan tak mencerminkan etika bisnis yang sehat.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya pada acara Muharam Culture Festival di Alun-Alun Kota Cilegon, Jumat malam (27/6/2025).
“Saya ini latar belakangnya pengusaha dan politisi. Saya cuma mau ingatkan, Wali Kota dan Wakil Wali Kota juga dari kalangan pengusaha. Tapi jangan jadikan pemerintahan sebagai tempat mencari uang!” tegas Edison di hadapan tamu undangan.
Menurutnya, pemerintahan harus dijalankan dengan semangat pelayanan, bukan ajang memperkaya diri sendiri. Ia mengajak seluruh elemen pemerintahan, terutama kepala daerah, untuk menjaga integritas dan sinergi demi pembangunan daerah.
Tak hanya pejabat, Edison juga menyorot gaya berbisnis sebagian pengusaha yang dinilainya kasar dan tidak profesional.
“Jangan lagi ada gaya-gaya preman. Kita ini pelaku usaha, dilindungi undang-undang, iya. Tapi tetap harus punya etika, profesionalisme. Hormati aturan, hormati masyarakat,” ujarnya tajam.
Ia menilai, perilaku seperti itu hanya akan merusak iklim investasi dan menciptakan keresahan sosial.
Edison juga menyampaikan optimismenya terhadap potensi Kota Cilegon. Meski selama ini dikenal sebagai kota industri berat, menurutnya Cilegon menyimpan kekayaan budaya dan potensi UMKM yang luar biasa.
“Cilegon ini bukan cuma pabrik dan baja. Saya lihat UMKM di sini hidup, kaya ide, dan bisa berkembang besar. Cilegon bisa jadi pusat kebudayaan nasional, bahkan dunia,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Edison mengajak seluruh warga dan pelaku usaha untuk ikut menjaga keamanan dan kenyamanan kota. Ia menegaskan, tanggung jawab menjaga kondusifitas bukan hanya tugas aparat, tapi kewajiban bersama.
“Kita jaga bareng-bareng. Yang menikmati hasilnya juga kita semua,” pungkasnya.
(Has/Red*)

Tidak ada komentar