x

Program Makan Gratis untuk Pelajar Dimulai di Cilegon, Dapur MBG Siap Produksi 12.000 Porsi Per Hari

waktu baca 3 menit
Selasa, 19 Agu 2025 17:51 23 Redaksi

CILEGON-PARLEMEN.COM, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi menginjakkan kaki di Kota Cilegon. Pada Selasa, 19 Agustus 2025, Wali Kota Cilegon Robinsar meresmikan salah satu dapur MBG yang berlokasi di Yayasan Nurani Dhuafa Indonesia, kompleks Asa Sport Center, Kecamatan Jombang.

Peresmian ini turut dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Cilegon, mantan Wali Kota Cilegon Tb. Iman Ariyadi, Ketua Yayasan Nurani Dhuafa Irfan Ali Hakim, sejumlah kepala OPD Pemkot Cilegon, serta ratusan karyawan dan relawan MBG.

Robinsar menjelaskan, program MBG merupakan bagian dari inisiatif nasional yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Program ini menyasar pelajar dari jenjang TK hingga SMA, serta kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, dan anak balita.

“Dengan adanya MBG, anak-anak bisa mendapatkan makanan sehat dan bergizi setiap hari. Ini untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka agar tumbuh optimal,” ujar Robinsar dalam sambutannya.

Serap Tenaga Kerja Lokal

Selain menyasar penerima manfaat, program MBG juga berdampak positif pada sektor ketenagakerjaan lokal. Warga Cilegon dilibatkan dalam berbagai lini operasional dapur, mulai dari juru masak, pencuci peralatan makan, asisten dapur, hingga tim distribusi makanan ke sekolah-sekolah.

“Alhamdulillah, ini jadi peluang kerja baru bagi masyarakat Cilegon. Jadi tidak hanya anak-anak yang terbantu, tapi juga para pencari kerja,” tambah Robinsar.

Target: 100 Ribu Penerima, 40 Dapur

Dapur MBG yang diresmikan kali ini memiliki kapasitas produksi hingga 12.000 porsi per hari. Saat ini, sudah ada lima dapur yang beroperasi di Kota Cilegon, tersebar di wilayah Jombang, Grogol, Purwakarta, dan Cibeber. Pada akhir Agustus, jumlah ini ditargetkan meningkat menjadi enam.

Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Cilegon, Lukiah, mengatakan bahwa total target penerima MBG di Kota Cilegon mencapai 100 ribu orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 80 ribu merupakan pelajar.

“Untuk memenuhi kebutuhan itu, kami butuh setidaknya 40 dapur MBG aktif. Saat ini masih proses pembangunan beberapa titik tambahan,” kata Lukiah.

Pemerintah Kota Cilegon juga disebut akan berkolaborasi dengan Polres setempat untuk membangun satu unit SPPG (Sentra Produksi Pangan Gizi). Namun, jika target belum terpenuhi hingga akhir tahun, Pemkot tidak menutup kemungkinan menambah titik pembangunan dapur.

Prosedur Ketat dan Transparan

Robinsar menegaskan bahwa penempatan titik dapur tidak bisa dilakukan sembarangan. Semua alur dan penempatan distribusi harus melalui persetujuan BGN agar tidak terjadi tumpang tindih dan temuan yang bisa menghambat distribusi.

“Sudah ada peta distribusinya. Misalnya, dapur A melayani SD atau SMP mana, itu sudah diatur agar jelas,” ungkapnya.

Dapur MBG sendiri memiliki standar operasional yang ketat. Setiap lokasi dilengkapi dengan ruang persiapan dan pengolahan, kantor ahli gizi, serta tim akuntansi untuk memastikan proses berjalan transparan.

Untuk biaya produksi, satu porsi makanan MBG ditaksir sekitar Rp15.000. Pemerintah berharap, dengan sistem yang terstruktur ini, makanan bergizi bisa sampai ke tangan penerima dengan kualitas yang tetap terjaga.

 

(Yan/Red*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x