
Foto : Suasana rapat pembahasan perubahan APBD 2025 di Gedung DPRD Kota Cilegon. Anggota dewan menyoroti persoalan defisit anggaran yang dinilai belum ditangani secara konkret. CILEGON-PARLEMEN.COM, Kritik tajam kembali mengemuka dari Gedung DPRD Kota Cilegon. Ahmad Aflahul Aziz, anggota legislatif dari Fraksi Partai Gerindra, menyoroti situasi keuangan daerah yang dinilainya stagnan dan belum menunjukkan perbaikan signifikan.
Menurutnya, isu defisit anggaran yang berulang setiap tahun tak lagi cukup dijawab dengan wacana. Ia menilai, hingga kini belum ada langkah konkret yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, terutama pasca perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2025.
“Lalu mau sampai kapan selalu ngomongin defisit terus? Belum ada efek kebermanfaatannya yang dirasakan secara menyeluruh terhadap masyarakat Kota Cilegon,” ujar Aziz saat rapat di DPRD, Jumat (15/8/2025).
PAD Dinilai Hanya Sebatas Jargon
Dalam pernyataannya, Aziz juga mengkritik kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon dalam menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurutnya, slogan peningkatan PAD yang kerap digaungkan selama ini belum diiringi dengan inovasi yang nyata dan sistematis.
“Inovasi yang konkret dan tersistematis untuk mendongkrak PAD belum ada juga realisasinya. Jangan sampai terulang lagi di akhir 2025, Kota Cilegon kembali mengalami defisit,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa berbagai kebijakan efisiensi, termasuk yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, belum menunjukkan hasil signifikan di level organisasi perangkat daerah (OPD).
“Kami sudah mengingatkan, soal efisiensi jangan sekali-sekali dan selalu dikaitkan dengan defisit. Sudah sejauh mana OPD menerapkan itu? Sudahkah mereka tertib? Atau masih stuck di kebiasaan lama?” ujarnya.
Cerminan Masalah Sistemik?
Pernyataan Aziz menyentuh aspek yang lebih mendalam: bahwa defisit anggaran bukan semata urusan selisih belanja dan pendapatan. Ia menyebutnya sebagai cerminan kegagalan dalam menerjemahkan visi pembangunan ke dalam aksi yang konkret dan terukur.
“Harus lebih berpikir realistis dan rasional dalam menghadapi kegelisahan defisit,” tegasnya.
Meski rapat-rapat anggaran terus bergulir dan berbagai data disusun, menurut Aziz, masyarakat belum benar-benar merasakan dampaknya. Ia pun meminta agar Pemkot segera membenahi pola perencanaan dan pelaksanaan anggaran agar lebih responsif terhadap kebutuhan publik.
Belum Ada Tanggapan Pemkot
Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Kota Cilegon belum memberikan pernyataan resmi terkait kritik yang disampaikan Ahmad Aflahul Aziz. CP.com akan terus mengikuti perkembangan isu ini guna menghadirkan informasi yang berimbang dan akurat.
(Yan/Red*)

Tidak ada komentar